Selain diskusi kecil yang melibatkan dua orang saja, ada berbagai macam bentuk format diskusi untuk kelompok. Format diskusi ini bertujuan agar diskusi bisa berjalan lancar dan menghindari debat kusir.
1. Whole Group, merupakan bentuk diskusi kelompok besar. Para peserta membentuk lingkaran dan diskusi dipimpin oleh seorang fasilitator. Diskusi akan membahas topic tertentu dengan fungsi diskusi adalah mengenal dan mengolah problem, mengkreasi masalah agar menjadi menarik, namun memberikan nuansa yang informal. Diskusi ini membantu para peserta mengeluarkan pendapat. Terutama bagi mereka yang susah bicara atau tidak suka bicara.
2. Buz Group, merupakan diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang. Diskusi buz group lebih mengedepankan mengumpulkan pendapat dari anggota kelompok secara spontan. Didalam diskusii ini para peserta dituntut kesemuanya untuk berfikir dan mengemukakan pendapat secara spontan. Diskusi ini memiliki sifat interaktif sehingga menjadi salah satu cara untuk menghilangkan keadaan bosan, mengantuk dan lelah ketika mereka harus mendengarkan narasumber. Didalam diskusi ini ditunjuk satu orang peserta sebagai penulis semua pendapat dari para peserta. Pendapat itu selanjutnya akan dibacakan dalam pleno.
3. Panel, merupakan diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang mendiskusikan objek tertentu dengan cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator.
Jika dalam diskusi tersebut melibatkan partisipasi audience/pengunjung disebut panel forum. Forum ini merupakan tempat pertukaran pikiran yang dilakukan oleh sekelompok orang dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu masalah tertentu yang telah dipersiapkan.
4. Syndicate Group, merupakan bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang berbeda. Diskusi ini digunakan jika peserta diskusi berjumlah banyak. Dalam metode syndicate group ini kelompok dibagi menjadi beberapa kelompok kecil sekitar berjumlah 3-6 orang. Masing-masing kelompok kecil melaksanakan tugas diskusi tertentu. Moderator menyediakan referensi atau sumber-sumber informasi kepada peserta.
Setiap kelompok kecil mengadakan diskusi sendiri. Mereka berdiskusi, dan menyusun laporan yang berupa kesimpulan sindikat. Tiap laporan dibawa ke siding pleno untuk didiskusikan lebih lanjut oleh semua peserta diskusi.
5. Brainstorming, merupakan diskusi dengan cara melontarkan sebuah masalah diskusi kepada peserta, selanjutnya peserta menjawabb atau menyatakan pendapat atau komentar sehingga mungkin masalah diskusi tersebut berkembang menjadi masalah baru sehingga akan didapatkan banyak ide dari sekelompok diskusi dengan waktu cepat.
6. Simposium, diskusi symposium hamper menyerupai panel, karena terdiri dari beberapa pembicara. Perbedaannya terletak pada pembahasan masalah yang diajukan. Symposium sifatnya lebih formal, yaitu beberapa pembicara terlebih dahulu mempersiapkan pembicaraannya tentang suatu masalah tertentu. Pembahasan terhadap masalah ditinjau dari berbagai sudut pandang dan disoroti dari titik tolak yang berbeda.
Para penyaji atau pembicara dalam symposium berasal dari berbagai pihak yang mengikuti symposium, seperti ahli atau peserta. Mereka dapat bertanya tentang isi masalah yang dijadikan tema symposium atau menyanggah materi yang dijadikan materi symposium. Pendengar atau peserta diberi kesempatan berbicara tentang pandangannya mengenai materi symposium dan menggantikan beberapa pernyataan atau sanggahan setelah penyajian dan penyanggah utama selesai berbicara.
Moderator dala diskusi ini tidak seaktif pada diskusi panel. Moderator hanya mengkoordinasi sanggahan dan pertanyaan yang ditujukan kepada penyaji.
7. Informal Debate, merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi dua kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal. Adapun langkah dalam diskusi informal adalah : (1). menyampaikan problema; (2). pengumpulan data; (3). alternatif penyelesaian; (4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.
8. Fish Bowl, merupakan diskuasi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan diskusi untuk mengambil keputusan. Diskusi model ini biasanya diatur dengan tempat duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi sehingga seolah-olah peserta melihat ikan dalam mangkok.
9. Seminar, merupakan kegiatan diskusi yang banyak dilakukan dalam pembelajaran. Seminar pada umumnya merupakan pertemuan untuk membahas masalah tertentu dengan prasaran serta tanggapan melalui diskusi dan pengkajian untuk mendapatkan suatu konsensus/keputusan bersama. Masalah yang dibahas pada umumnya terbatas dan spesifik/tertentu, bersifat ilmiah dan subject approach.
10. Lokakarya/widya karya, merupakan pengkajian masalah tertentu melalui pertemuan dengan penyajian prasaran dan tanggapan serta diskusi secara teknis mendalam. Dalam diskusi ini bila perlu diikuti dengan demonstrasi/peragaan masalah tersebut. Peserta lokakarya pada umumnya para ahli. Tujuannya mendapatkan konsensus/keputusuan bersama mengenai masalah tersebut.
0 komentar:
Post a Comment