ANTARA HAM BARAT DAN TIMUR
HAM dalam Islam memiliki perbedaan yang dengan HAM dalam dunia barat. Islam memandang kebebasan memiliki batasan moral, bukan kebebasan yang sebebas-bebasnya. Manusia berhak melakukan apapun yang dia inginkan, bebas sebebasnya, tapi harus ingat semua hal yang dilakukan di dunia ini memiliki konsekuensi sendiri-sendiri, entah konsekuensi dunia atau pun konsenkuensi akhirat.
Sehingga kebebasan yang ada dalam Islam dibatasi oleh nilai moral yang ada dalam agama Islam. Nilai inilah yang membedakan kebebasan yang berada dalam dunia Islam, begitu juga dengan ilmu yang berkembang di dunia Islam, ilmu harus berkembang sesuai nilai moral yang ada dalam Islam sehingga aplikasinya tidak merusak atau merugikan. Berbeda dalam dunia barat, karena ketidak adaan batasan nilai yang membatasi perkembangan ilmu, ilmu seperti berkembang tanpa alur yang jelas, akhirnya beberapa diantaranya melenceng terhadap nilai-nilai yang seharusnya menjadi pembentuk kemaslahatan akhirnya menjadi perusak.
Jika kebebasan tidak dibatasi oleh moral, bisa dimungkinkan terjadi abrasi terhadap nilai kebebasan itu sendiri. Karena semua hal yang dilakukan orang mungki itu salah atau benar, mereka akan mendalilkan bahwa itu adalah kebebasan asasi. Jika ini terjadi, kebebasan yang tidak dibatasi, maka aka nada banyak hal yang rusak dalam tatanan sosial, seperti hilangnya dimensi moral sehingga perilaku tidak lagi bisa disekat-sekat dengan jelas, atau perilaku yang berkembang dalam masyarakat tidak akan mengenal kata perilaku menyimpang atau perilaku yang tidak menyimpang, karena semua hal adalah kebebasan.
Sehingga kebebasan yang ada dalam Islam dibatasi oleh nilai moral yang ada dalam agama Islam. Nilai inilah yang membedakan kebebasan yang berada dalam dunia Islam, begitu juga dengan ilmu yang berkembang di dunia Islam, ilmu harus berkembang sesuai nilai moral yang ada dalam Islam sehingga aplikasinya tidak merusak atau merugikan. Berbeda dalam dunia barat, karena ketidak adaan batasan nilai yang membatasi perkembangan ilmu, ilmu seperti berkembang tanpa alur yang jelas, akhirnya beberapa diantaranya melenceng terhadap nilai-nilai yang seharusnya menjadi pembentuk kemaslahatan akhirnya menjadi perusak.
Jika kebebasan tidak dibatasi oleh moral, bisa dimungkinkan terjadi abrasi terhadap nilai kebebasan itu sendiri. Karena semua hal yang dilakukan orang mungki itu salah atau benar, mereka akan mendalilkan bahwa itu adalah kebebasan asasi. Jika ini terjadi, kebebasan yang tidak dibatasi, maka aka nada banyak hal yang rusak dalam tatanan sosial, seperti hilangnya dimensi moral sehingga perilaku tidak lagi bisa disekat-sekat dengan jelas, atau perilaku yang berkembang dalam masyarakat tidak akan mengenal kata perilaku menyimpang atau perilaku yang tidak menyimpang, karena semua hal adalah kebebasan.
0 komentar:
Post a Comment