Sebagai seorang pelajar, kita pasti pernah mengalami rasa galau mendalam karena kesulitan belajar. Sekolah yang tadinya luas dan indah karena bunga-bunga, berubah seketika menjadi sempit dan penuh dengan rumah laba-laba, jiwa raga lemas dan rasa penyerah menyerang disekujur sendi kehidupan. Apalagi melihat bintang kelas dengan gampangnya mengerjakan soal dipapan tulis, hatiku hancurrrr… kenapa aku hanya hidup sebagai penonton kepintaran anak-anak kelasku. Mungkin seperti itu keadaan yang bisa menggambarkan isi hati seorang yang mengalami kesulitan belajar.
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar. Dengan adanya hambatan tersebut menyebabkan seseorang mengalami kegagalan, atau setidaknya dia tidak meraih tujuan dari belajar. Karena di dalam sistem pendidikan kita sekarang ini mengenal kurikulum, maka secara sederhana kegagalan itu adalah dengan tidak mencapai tingkat-tingkat tertentu yang di tentukan oleh kurikulum. Contohnya, nilai kita tidak tembus bartas minimal nilai yang ditentukan oleh kurikulum.
Oleh karena itu, agar kita bisa menghindari atau setidaknya menghindari terjadinya kegagalan dalam belajar, kita harus mendiagnosanya. Seperti para dokter, mereka akan mengobati penyakit setelah tahu apa penyakitnya karena hasil dari proses diagnosa.
Diagnose kesulitan belajar diperlukan untuk menentukan apakah seseorang mengalami kesulitan belajar. Nah, cara mendiagnosa kesulitan belajar akan dingklikkelas uraikan dalam beberapa indikasi-indikasi (kaya penyakit saja). Indikasi-indikasi seorang mengalami kesulitan belajar dingklik kelas uraikan seperti apa yang ada di bawah ini, yaitu:
1. Nilai pelajaran di bawah batas minimal. Melihat nilai pelajaran sebagai tolak ukur indikasi merupakan cara yang paling mudah dilihat dan indikasi ini adalah cara yang paling umum dilakukan oleh kita sebagai pelajar, untuk melihat seberapa kesulitan belajar kita. Sebagai contoh, ketika saya latihan ujian nasional, nilai mtk tidak pernah tembus nilai lima. Itu merupakan nilai yang buruk bagi saya, dan itu mengindikasi saya mengalami kesulitan belajar (tapi Alhamdulillah akhirnya saya lulus dengan nilai tipis, hoere…)
2. Jika tadi kita melihat apakah nilai kita ada di bawah batas nilai atau tidak sebagai indikasi, sekarang kita mengindikasi kesulitan belajar dari melihat apakah nilai kita ada dibawah nilai rata-rata kelas kita. Nilai pekajaran dibawah nilai rata-rata kelas. Indikasi ini cukup kuat menjadi tolak ukur seorang mengalami kesulitan belajar. Berarti ketika seorang mendapat nilai dibawah nilai rata-rata kelas, dia juga berarti mengalami kualitas belajar di bawah rata-rata anak kelas.
Contohnya, ketika saya selalu mendapat nilai mtk di bawah anak kelasku, saya terindikasi kesulitan belajar di pelajaran mtk. Tapi ternyata saya berada diatas rata-rata dalam masalah nilai kesenian, berarti saya terindikasi menjadi seorang seniman (bercanda).
3. Prestasi yang dicapai tidak seimbang dengan tingkat intelegensi yang dimiliki. Misalnya, seorang yang biasa masuk ranking lima besar kelas, tiba-tiba prestasinya jatuh menjadi masuk rangking 30 besar. Berarti dia telah mengalami kesulitan belajar stadium 4. Jika itu terjadi, analisislah penyebab terjadinya kesulitan belajar. Mungkin karena dia diputus pacarnya, maka jalan keluarnya adalah mendengar lagu “AKU INGIN HILANG INGATAN by Rockrokers.”
4. Perasaan seorang pelajar yang bersangkutan. Indikasi ini sulit dilihat, kecuali dengan melakukan wawancara ekslusive kepada subjek. (perasaan itu harus di eksklusivekan). Hal ini bisa dilakukan oleh seorang konseling sekolah, untuk bisa mengais segelintir perasaan hitam yang mengotori kualitas belajar seseorang tersebut. Namun selain seorang konseling, teman dekat juga bisa mengais segelintir perasaan hitam yang mengotori kualitas belajarnya. Lalu teman dekat itu membicarakan kepada konseling untuk mencari jalan keluar (ada tidak ya teman yang seperti itu?).
5. Kondisi kepribadian seseorang. Kepribadian bisa menjadi indikasi seorang mengalami kesulitan belajar. Sebagai contoh, dia tidak bisa tenang di kursi duduk kelasnya, tidak betah, susah berkonsentrasi pada palajaran tertentu, tidak semangat, apatis. Jika kenalakan termasuk kepribadian, maka menurut saya hal ini bisa menjadi penyebab seorang mengalami kesulitan belajar, karena anak nakal biasa mempunyai prinsip anti nilai bagus (betul tidak ini).
Setalah kita mengindikasi apakah seorang mengalami kesulitan belajar. Tugas kita selanjutnya adalah mengobatinya. Bagaimana obatnya? Kita lanjutkan di postingan berikutnya.
0 komentar:
Post a Comment